MAAF . . . . .

Tuhan,
maafkan aku yang belum bisa menyeka air mata,
atas cinta yang cemara,
atas rindu yang perdu.

PANEN RAYA MUSIM SALJU

Aku ingin menyematkan bunga padi pada mahkotamu nan ayu,
lalu kubisikkan lagu, panen raya musim salju,
semarak angin bertalu,
membawa putik dan benalu,
lalu merpati pulang tandang, malu bercumbu.

Aku petani rindu,
rindu suaramu yang merdu,
menyanyikan lagu, panen raya musim salju,
bersamaku...

AKU CINTA PADAMU, SANGAT !!!


Tuhan,
maaf, aku belum mampu,
menerima perasaan ini,
rasa cinta kepada dia, seseorang yang selama ini bersahaja,
cantik luar biasa,

Tuhan,
sungguh,
aku belum mampu,
ketika nanti aku ia-kan,
dia menjadi pengisi hatiku ini,
maka,
mau kutempatkan di hati sebelah mana cintaku padaMu ?,

tuhan,
aku ingin selalu mencintaiMu,
tanpa ada yang mengganggu,
jikalau dia memang untukku,
dan yang terbaik bagimu,
maka, aku setuju,
jika ia bersedia,
mencintaiMu juga,
bersamaku merindu redam padaMu,
maka, aku mau.
Jika tidak,
cukupkan perasaan ini padanya,
aku takut cintaku padaMu tercemar rasa,
karena ku tau, nafsu selalu memburu,

maka, Tuhanku,
karuniakanlah daku,
seseorang yang bisa membawaku,
tetap dalam cinta kepadaMu,
dan membantuku,
untuk lebih mencintaiMu,
selamanya,

karena Engkaulah,
yang paling berhak untuk di cinta....

Refleksi untuk sebuah ambisi

dengan menyebut nama tuhanmu,
kau buka lembar demi lembaran,
kau baca berbagai tulisan,
kau hitung angka-angka,

ada bunga mayang, di tiap kelopak matamu,
setelah kau khatamkan bacaan, setiap malam, ketika langit terbuka jenawinya,

"aku ingin, masuk kedokteran"
"kalo aku, psikologi"
"aku ilmu komputer dong"
"semoga saja aku di fakultas ilmu komunikasi"
"aku ingin ambil sastra saja"
"teknologi industri, boleh juga"
"semuanya, di universitas negeri"

semua mengambang, di atas langit yang bimbang dan basah,
harap-harap cemas bermunculan,
usaha dan do'a beradukan,

...teruslah berharap,
jangan patah arang,
refleksikan ambisimu, untuk memicingkan mata, ke masa depan,
di masa yang tiada kepastian,
dan jaminan,
tapi ada kekuatan,
dalam setiap harapanmu,
dalam tiap do'a ibumu,
dalam dzikir-dzikirmu,
di dalam harapanmu,
yang kau jadikan satu dengan airmatamu,

,,dan apabila tuhan berkehendak,
hanya ada dua keteguhan yang mesti kau bangkitkan,

sabar,
dan ikhlas.....