PEMUDA,
BANGKIT TEGAK BENTANG CAKRAWALAMU,
TUNJUKKAN SMANGAT BAGAI SINGA TEGAR MEMBAJA,

PEMUDA,
ASAH BELATI FIKIR DAN AKALMU,
GETARKAN BUMI KOKOH KETUK PINTU LANGIT,
TIADA YANG BERHAK MEMILAH NEGERIMU TERCINTA,
ATAU MEREKA MUSUH YANG NYATA...


Seyogyanya kita sebagai pemuda seperti
itu, namun kadang kala kita berfikir
kembali dengan keberadaan kita di
tengah-tengah negara yang mengarungi
perahu sampan dengan kebanyakan orang di
dalamnya dan perahunya oleng di tengah
lautan.

Ya, pemuda adalah kita semua, dengan
segenap tugas sekolah yang
bertumpuk-tumpuk, belum lagi orang tua
yang menginginkan kita untuk seperti ini
dan itu, tugas organisasi yang melulu
mengorbankan waktu belajar, dan juga
kemalasan yang masih saja cinta terhadap
diri kita, belum lagi yang punya pacar,
aduuuuhhhh .

Pemuda adalah kita, tiang dari negara,
inti dari agama, dan masa muda hanya
sepenggalah, mari kita manfaatkan dengan
sepenuh jiwa.

Pemuda adalah kita, apa adanya.
Bermanfaa tlah untuk semesta.....

SELAMAT TINGGAL DUHAI CINTA...


setelah membersamaiku satu bulan penuh,
dalam malam-malam keemasan,
dalam siang yang mengharukan,
ini kali terakhir kau dapati aku
mencumbuimu, malam ini...

esok engkau akan ku lepas pasrah,
dalam do'a yang tak habis-habisnya,

...tanganku tanganmu masih menggamit,
erat sekali, tak ada sela untuk terlepas,
mataku matamu merindu, menggenang biru
banyu di kedua pelupuk mata kita,
nafasmu tinggal sepenggalah yang dapat
kuhirup segar malam ini,

esok engkau akan ku lepas pasrah,
dalam rindu yang serindu-rindunya,

selamanya, engkau ramadhanku,
selam anya, engkau ku rindu,
di sini,
ketika kunikmati kau dalam sujudku,
ketika kunikmati kau dalam syahdu
suara-suar a cintaNya...

selamat tinggal duhai cinta,
rindui aku 12 purnama lagi,
dalam kesejatian cinta dan penantian
yang hakiki...

Do'a dari do'a-ku


Tuhan,
bagaimana caranya ku putar waktu,
flashback ke masa itu,
delapan belas hari yang lalu,
ketika semesta bersenyum sumringah atas rindu,
ketika cinta mulai berlabuh,
karena ku ingin memperbaiki cintaku,
setelah hampir sepenggalah kesempatanku bersama kasihMu di bulan ini,

Tuhan,
hari ini masih saja ku kais rahmatmu,
dalam keserbatidakberdayaanku,
memilin detik dan menit yang berlalu,
berharap cemas akan penerimaanMu padaku,
bermohon sangat atas ampunanMu padaku,
yang terlalu berani menyia-nyiakan waktu.

Tuhan,
aku selamanya bergantung padaMu,
perjalananku,
pandangan mataku,
ayah dan bunda yang kurindu,
cinta dan perasaanku,
saudara dan sahabatku,
anak didikku,
kelemahanku, kesombonganku,
kehidupan dan kematianku...

Tuhan...
di sisa-sisa hari ini,
akhirnya harus kulalui dengan berjuta penyesalan,
tapi ku yakin akan janjiMu,
perkenankanlah aku menjalaninya dengan penuh rindu, khusyu' dan teramat mesra bersamaMu,
ijinkanlah ku dapati malam itu bersamaMu, bersama jutaan bintang dan ribuan bulan yang tersenyum bersama ayah dan bundaku,
malam yang kau janjikan atas kebaikan-kebaikan, malam yang ranum,
yang ketika itu malaikat-malaikatMu turun meng-aminkan do'a-do'a,
malam ketika kau hapus segala gundah, gelisah atas segala dosa...

Ya...Rabbana,
harapanku hanya padaMu,
Engkaulah kecukupanku,
maka, dengan penuh seluruh,
kumohonkan belas kasihMu padaku,
kasih sayangMu padaku,
ampunanMu,
keridhoan dan cintaMu padaku,
dan mati-kanlah aku dalam keadaan cinta padaMu dan Engkaupun cinta padaku...

Amiinn...
Amin..
Ya Rabbal 'alamiinn....