BANGKIT ITU . . . . .

Sebuah sajak yang dibawakan apik oleh kang Dedi Mizwar, dalam memperingati 100 tahun Kebangkitan Nasional. Perlu kita cermati tiap kata yang disusun rapi dan dibacakan penuh emosi . . .

Bangkit itu Susah
Susah melihat orang lain susah
Senang melihat orang lain senang

Bangkit itu Takut …
Takut untuk korupsi
Takut untuk makan yang bukan haknya

Bangkit itu Malu …
Malu menjadi benalu
Malu minta melulu

Bangkit itu Marah …
Marah bila martabat bangsa dilecehkan

Bangkit itu Mencuri …
Mencuri perhatian dunia dengan prestasi

Bangkit itu Tidak ada …
Tidak ada kata menyerah
Tidak ada kata putus asa

Bangkit itu aku…
Aku untuk I n d o n e s i a ku

KUSAMPAIKAN . . . . . .

jika esok perpisahan
kutitip salam pada tuhan
agar Ia menjagamu
selalu...

terlalu banyak kenangan disini
tak cukup air mata menangisi
tapi ku coba balut dengan puisi
agar riang isi hati

jika esok perpisahan
sebisa mungkin aku berdo'a
agar kau bahagia
meski jarak berjauhan

cukup sudah masamu disini
namun belum cukup pasti, isi dari ilmu yang kau tuntut
sebab dunia luas tak bertepi
arungilah, jangan kau takut

jika esok perpisahan
kuucapkan
selamat jalan...
Tuhan,
jika aku miskin kirimkan padaku orang yang butuh pertolongan
jika aku kedinginan, datangkan padaku orang yang butuh kehangatan
jika bebanku teramat berat, biarkan aku mengangkat beban orang lain
jika aku hina, berikan kepadaku orang untuk ku puji
jika aku sedih, datangkan padaku orang yang perlu dihibur,
jika aku memikirkan diri sendiri, tariklah untuk memikirkan orang lain.

Graduation

"As we go on
We remember
All the times we
Had together
And as our lives change
Come whatever
We will still be
Friends Forever"

Sebait lirik lagu dari vitamin c yang diberikan seorang siswa fenomenal kepadaku, ku katakan fenomenal karena dia memiliki segalanya menurutku.

Beberapa bait yang ku coba telisik adalah :
Betapa waktu itu terus saja berlari tak pernah terjatuh dari pelariannya, mundur ataupun berhenti sejenak. Amat sangat bodohnya, jika waktu yang berlari tidak kita imbangi dengan aktivitas yang berarti. Karena waktu tidak akan kembali.

Usia berbalut masa, akan terus kita rasa. Kemarin 16 tahun, hari ini 17 th, besok 18 th, dan berlalu masa-masa itu, masa-masa penuh keceriaan, ego dan kebebasan, masa remaja yang sepenggala. Kemudian akan datang masa kematangan 25 th dan seterusnya.

Ketika di tanya, apa yang akan kita lakukan 10 tahun mendatang ? Selalu kita jawab, itu kelamaan. Terus kalau di tanya, bagaimana rasanya sudah berusia 20 tahun ? Pasti kita jawab, ko cepat sekali ya, tau-tau sudah 20 tahun.

Ya, itulah waktu, bergerak bersama dengan usia manusia. Waktu tidak pernah berubah, 1 jam tetap 60 menit. 1 hari tetap 24 jam. Hanya saja, manusia itulah yang selalu berubah. Berubah pada kebaikan ataupun keburukan. Berubah arah fikiran, fisik, kelakuan, rasa dan mimpi-mimpi.

Kemarin, pasti kita kenang hari ini. Hari ini akan kita kenang untuk hari esok. Dan hari esok adalah hari ini juga hari kemarin.

3 tahun berlalu, begitu cepat. Besok adalah perpisahan. Akan kita kenang selalu kebodohan-kebodohan kita, cerita-cerita lucu, rasa penasaran, was-was, cinta, pengorbanan, masa bodoh, persahabatan, pelajaran, bahkan perpisahan itu sendiri.

Andai Aku Punya Sayap

Andai aku punya sayap,
sepasang yang sangat kuat,
aku ingin sekali terbang melayang,
menunju nirwana tempatmu bersemayam.

Aku ingin sekali mengenal tempatmu berada kini,
meski bisu,
meski dalam mimpi yang meraju.

Dengan sayapku ini,
ingin kuitari seluruh keindahan tempat itu, bersamamu,
berdua saja,
dan kunikmati rasa rindu,
rindu yang tak pernah berujung dan bertitik temu,

Sayangnya,
aku sama dengan manusia lainnya,
tak bersayap, tak bisa melayang,
tapi aku masih punya kekuatan,
: do'a
ia bisa melayang, menuju tempatmu di sana,
dan ku yakin kau di bawa terbang olehnya.