NOVEMBER

November yang tabah,
di guyur hujan yang basah,
tanah merah,
merekah,
merindu desah yang berulang tiap masa,
November yang tabah,
tak pernah banyak ulah,
tak ada banjir yang tak punya hikmah,
tak ada badai yang tak punya berkah,
November yang tabah,
menantang panas global yang merah,
hujan asam,
di selingi mentari terik menikam,
sementara pelangi,
tak pernah muncul lagi,
bersembunyi dan mati suri,
November yang sebelas,
meranggas,
dikuburnya dendam yang panas,
atas dosa-dosa penguasa yang bringas,
November tetap deras,
airmatanya dikuras,
do'anya, tak putus,
menerus,
November serak,
sendu mengisak,
November,

arah

terlalu berat kubawa beban ini,
semesta tertawa karenanya,

tunjukan arah agar aku tak ragu melangkah,
cinta ini harus di tuntaskan,

suka atau pun tidak !!!

Cermin...

disini terlalu banyak aurat
terlalu banyak syahwat
sementara aku harus terus menuju barat

tuhan,
aku sudah termehek-mehek mendekatiMu
termehek-mehek pula aku menjauhiMu
seringnya aku melupakanMu dalam sembahku
dan jua mengingatMu dalam maksiatku

aku harus bagaimana lagi agar Kau senang,
agar aku juga senang

tetapkanlah hati ini agar terus menyembahMu,
meski hati ini sering juga mempermainkanMu

sebuah nama sebuah cerita

dia, yang selalu ku acuhkan ketika aku berada diantara teman-teman
dia, yang selalu ku ketuskan setiap kali dia berkata...
namanya abadi dalam hadits nabi,
dia, yang selalu ku marahi kalau permintaanku tak dipenuhi
dia, yang selalu menyuruhku ini itu tapi kutepis semuanya...
nyawanya menjadi taruhan kehidupan,
dia, perempuan,
dia, kekuatan,
dia, kasih sayang,
dia, syurga,
dia, segala-galanya,
sebuah nama sebuah cerita,
kemarin, hari ini, esok, seterusnya, bahkan sampai kekeabadian di sana,
sebuah nama sebuah cerita,
adanya sering di sia-siakan,
kepergiannya beribu kedukaan dan kerinduan,
sebuah nama sebuah cerita,
dia abadi dalam do'a,
"kasih sayangi dia, seperti dia mengasihiku di waktu kecil..."
sebuah nama sebuah cerita,
dialah ibunda...
Tuhan bersamanya, selamanya...

nada hujan

ada nada sumbang pada penghujung ini malam, setelah ia dibelai angin yang berhembus di bulan November,
nada-nada itu konstanta selalu dilirih wangi tanah dan langit biru, nada yang menghentak jatuh berdiri mengalahkan bangsi, mengalahkan bonang seruling kintamani, nada yang seolah ingin mendobrak jiwa, tapi telinga bisu, mulut pekak, bahkan kulit alpa pada rasa, merah atau batu.
sebuah nada yang kala datang bersama halilintar, bahkan matahari yang gemetar,
nada itu berbunyi,
"dimana do'a ? yang bisa kuhantar untukNya, langsung tanpa perantara"
"dimana syukur ? rahmatNya bersamaku untuk orang-orang yang sedikit dan aneh"
hujan bernada sumbang, diterjangnya setiap kandang, pelataran, sex dan karambol...
"Tuhan, mereka lupa"

Pray Today 3

Ya Allah...
Betahkan aku berlama-lama dalam majelis ilmu,
berkumpul dengan orang-orang sholeh,
seraya mengagungkan asmaMu dalam setiap dimensi waktu...

Pray Today 2

Ya Allah...
Ajari aku sederhana dalam kemelaratanku
agar aku dapat beramal setiap waktu, lapang ataupun susah