"mr. kenapa sih manusia mesti bersabar...?"
kontan pertanyaan itu aku jawab sekenanya.
tapi, sampai detik ini, aku masih memikirkan. "Mengapa manusia harus bersabar ?"
Ternyata, banyak ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang memerintahkan manusia untuk bersabar :
“Hendaklah kamu bersabar, sesungguhnya Allah itu bersama orang-orang yang sabar”. (QS. Al-Anfal : 46).
“Mereka yang sabar dalam musibah, kemiskinan dan ketika peperangan. Merekalah orang-orang yang benar dan merekalah orang-orang yang bertakwa - memelihara dirinya dari kejahatan”. (QS Al Baqarah : 177).
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan, "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta". (QS. Al-Ankabuut: 2-3).
"Maka bersabarlah kamu karena sesungguhnya janji Allah itu benar dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Robbmu pada waktu petang dan pagi". (QS.Ghofir :55 ).
“Alloh mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imron: 146)
Dan ada pula hadits yang menganjurkan agar manusia bersabar :
"Syukur adalah separuh iman, dan sabar adalah separuh iman, dan yakin adalah seluruh iman". [HR. Ibnu Abid Dunya dalam Asy-Syukr (1/24)]
"Ketahuilah bahwa kemenangan bersama kesabaran; kelonggaran bersama kesusahan, dan bersama kesulitan ada kemudahan". [HR. HR. Ahmad dalam Al-Musnad (1/307), Al-Hakim dalam Al-Mustadrok(6303 & 6304), Ath-Thobroniy dalam Al-Kabir (11560), Abd bin Humaid dalam Al-Musnad (636). Hadits ini di-shohih-kan Al-Arna’uth dalam Takhrij Al-Musnad (no. 2804) ]
Sementara, pengertian sabar :
Sabar adalah menahan jiwa dari mendongkol, menahan lisan dari berkeluh kesah dan marah serta menahan anggota badan dari melakukan perbuatan-perbuatan yang diharamkan seperti menampar-nampar pipi atau merobek-robek kerah baju (Al Jadid fi Syarhi Kitab At Tauhid, hlm. 314).
Sabar ada tiga macam;
- Sabar dalam ketaatan,
- Sabar dalam menahan diri dari melakukan kemaksiatan dan
- Sabar dalam menghadapi takdir Alloh yang terasa menyakitkan.
Sabar : Kunci Kecerdasan Emosi
Pengertian sabar adalah tabah hati tanpa mengeluh dalam menghadapi godaan dan rintangan dalam jangka waktu tertentu dalam rangka mencapai tujuan. Dalam agama, sabar merupakan satu diantara stasiun-stasiun (maqamat) agama, dan satu anak tangga dari tangga seorang
salik dalam mendekatkan diri kepada Allah. Struktur maqamat agama terdiri dari
- Pengetahuan (ma`arif) yang dapat dimisalkan sebagai pohon,
- Sikap (ahwal) yang dapat dimisalkan sebagai cabangnya, dan
- Perbuatan (amal) yang dapat dimisalkan sebagai buahnya.
Seseorang bisa bersabar jika dalam dirinya sudah terstruktur maqamat itu. Sabar bisa bersifat fisik, bisa juga bersifat psikis. Karena sabar bermakna kemampuan mengendalikan emosi, maka nama sabar berbeda-beda tergantung obyeknya.
- Ketabahan menghadaapi musibah, disebut sabar, kebalikannya adalah gelisah (jaza`) dan keluh kesah (hala`)
- Kesabaran menghadapi godaan hidup nikmat disebut, mampu menahan diri (dlobth an Nafs), kebalikannya adalah tidak tahanan (bathar).
- Kesabaran dalam peperangan disebut pemberani, kebalikannya disebut pengecut
- Kesabaran dalam menahan marah disebut santun (hilm), kebalikannya disebut pemarah (tazammur)
- Sabar dalam menghadapi bencana yang mencekam disebut lapang dada, kebalikannya disebut sempit dadanya.
- Sabar dalam mendengar gossip disebut mampu menyembunyyikan rahasia (katum).
- Sabar terhadap kemewahan disebut zuhud, kebalikannya disebut serakah, loba (al hirsh).
- Sabar dalam menerima yang sedikit disebut kaya hati (qana`ah), kebalikannya disebut tamak, rakus (syarahun)
Rangking Sabar
Ada tiga tingkatan orang sabar :
- Orang yang dapat menekan habis dorongan hawa nafsu hingga tidak ada perlawanan sedikitppun, dan orang itu bersabar secara konstan. Mereka adalah orang yang sudah mencapai tingkat shiddiqin.
- Orang yang tunduk total kepada dorongan hawa nafsunya sehingga motivasi agama sama sekali tidak dapat muncul. Mereka termasuk kategori orang-orang yang lalai (al ghofilun).
- Orang yang senantiasa dalam konflik antara dorongan hawa nafsu dengan dorongan keberagamaan. Mereka adalah orang yang mencampuradukkan kebenaran dengan kesalahan.
Secara psikologis, tingkatan orang sabar dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
- Orang yang sanggup meninggalkan dorongan syahwat. Mereka trmasuk kategori orang-orang yang bertaubat (at Taibin).
- Orang yang ridla (senang/puas) menerima apapun yang ia terima dari Tuhan, mereka termasuk kategori zahid.
- Orang yang mencintai apapun yang diperbuat Tuhan untuk dirinya, mereka termasuk kategori shidddiqin.
Semoga dapat membantu,
--dari berbagai sumber--
1 komentar:
“Alloh mencintai orang-orang yang sabar.” (Ali Imron: 146)
mas, Allah'a diralat dong tuh, salah tulis..
Posting Komentar