jika setiap nafas, mesti kuhitung...
dengan apa aku menghitungnya Tuhan ?
jika setiap detak nadi, setiap hari, aku kalkulasi...
berapa banyak lembar buku akan habis kutulisi ?
jika setiap gerak dari semua persendianku, mesti ku catat
bagaimana bisa ?
sementara kedipan mataku saja, aku tak bisa merata-rata
berapa kali lamanya...?
jika setiap mimpi, mesti ku buat deskripsi,
sampai tanganku renta, pasti takkan bisa,
karena angan itu mesti kuraba-raba...
tapi, semua itu mesti rampung ku susun
pada proposal hidup yang harus ku serahkan padaMu
sebagai bekal tanggung jawabku yang terlahir sebagai makhlukMu,
yang telah berani mengalahkan angin, mengalahkan langit dan bumi,
mengalahkan gunung-gunung kepada amanahMu,
ingin sekali ku cicil kata per kata,
tapi lagi-lagi,
semua harus dilandasi atas ikhlas, atas sabar dan syukur
sementara ikhlasku, sabar dan syukurku, selalu diingatkan orang terlebih dahulu,
betapa aku bukanlah istimewa,
akulah sang pelupa,
semangati aku Tuhan
untuk bisa menuntaskan,
agar dengan senang, aku utarakan padaMu
Tuhan, inilah proposal hidupku...
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhamu dengan hati yang puas lagi diridhaiNya. Maka masuklah ke dalam jamaah hamba-hambaKu. Masuklah ke dalam surgaKu"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar