senyuman yang sama,
seperti masa sma,
kau,
menyeruak lagi,
melalui bayang-bayang semedi,
entah dari mana asalnya,
bayangmu tersangkut di bayangku.
duhai yang jeli matanya,
bolehkah aku merindumu,
duhai yang lentik bulu matanya,
yang indah lesung pipi dan dagunya,
masih kulihat pesona surga di wajahmu,
aku ingin bukan mimpi sesaat,
melihatmu kembali,
tapi,
bolehkah ku tanya ?
apakabarnya kekasihmu, kasihku ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar