satu abad sudah kebangkitan itu di rengkuh, 80 tahun pemuda bersumpah atas nama, 63 tahun kemerdekaan telah di proklamirkan, 10 tahun reformasi dijalani, semua berjalan dengan sekuat tenaga, dengan keringat, dengan darah, dengan airmata, dengan do'a dan pengharapan, dengan semangat, dengan segala-galanya...
maka mari berfikir,
bagaimana masa depan bangsa kedepan,
ditengah gemuruh ketidakpastian;
polemik politik, kian hari kian menggelitik.
bangsa kita punya banyak orang pintar yang bisa jadi pemimpin tenar,
presiden !
menjual lidah dan isi perut,
menggadaikan kekayaan negara--privatisasi--
menggolkan kepentingan-kepentingan, sikut kiri sikut kanan,
halal haram, bukan peraturan,
atas nama kebebasan,
bangsa kita, punya banyak pemuda,
pemuda linglung, pemuda anjing peradaban, komsumerisme-mall menjadi central budaya (museum sepi, perpusatakaan kehilangan lelakinya), inklusif-nge-game, brush, berjam-jam, berhari-hari, bersenang-senang, pengikut syahwat dan kemoderenan (katanya)-pacaran-ciuman-setubuhan-sepanjang jalan, sepelosok taman, panti, bahkan rumah sendiri, nilai-nilai runtuh, agama ? cuma sekedar kata, atas nama berhala “kebebasan”,
----- bersambung ------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar