untuk sebuah nama .... ALVA

siang tadi adalah hari terakhir aku melihatnya, meski tubuhnya terbungkus, putih.
siang terik itupun membuat bintang menangis, menaburkan bebunga semerbak dan wangi mawar berair.
sebuah nama, ketika selasa lalu ku panggil, alva, tidak hadir, dan kutulis, alva, pada buku kehadiran manusia remaja.
hari ini, alva, tidak hadir,
alva untuk selamanya...

segenapnya berduka,
segenapnya sedih senja,
segenapnya kembali memutar memoar pagi bersama sang alva, tentang kacamatanya yang luarbiasa, tentang rambutnya yang tak bisa berbaring, tentang segala-galanya...
tentang cintanya, yang masih di ukir bersama ego dan asanya.
tentang cita-citanya, yang masih rabun diraba-raba.

untuk sebuah nama....ALVA

kutulis resensi untuknya, untuk kematiannya saat usianya belum sempurna.

sahabat,
kita jadikan hikmah atas rasa kehilangan saudara kita semua, bahwasanya kematian tidak mengenal kasta, tak mengenal jabatan ataupun keperkasaan, tidak pula mengenal usia, tua ataupun muda.
kematiannya bukan akhir jalan hidupnya, tetapi adalah awal perjalanannya menuju keabadian.
do'akanlah agar dia lancar meniti jalan terakhirnya disana, dimana manusia seperti kita tidak bisa mengeja hidup dalam keterbatasan dimensi, ruang dan waktu.

sahabat,
suatu saat, kita pasti seperti dia, kembali padaNya.
betapapun, marilah kita persiapkan perjalanan itu, perjalanan penuh rindu, perjalanan waktu, siap tidak siap, suka tidak suka,
betapapun, Allah memiliki catatan tersendiri untuk kita semua, dan hari ini Allah mencatat untuk sebuah nama, ALVA, saudara kita semua kembali padaNya dalam keadaan belia.


--pemakaman tanah merah, bumi malaka 16-10-08--

untuk sebuah nama .... ALVA

Tidak ada komentar: